Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi pada sistem otot dan rangka tubuh selama berolahraga. Seseorang akan berisiko lebih besar mengalami cedera olahraga jika jarang olahraga sebelumnya, tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum berolahraga, bermain olahraga kontak, melakukan intensitas latihan yang terlalu berat.
Berikut ini beberapa jenis cedera olahraga yang paling umum terjadi :
1. Cedera pengikat sendi atau ligamen (sprain)
Spain adalah cedera yang terjadi karena regangan berlebihan atau terjadi robekan pada ligamen.
2. Cedera otot (strain)
Cedera otot dapat terjadi karena overloading (pembebanan yang berlebihan) yang mengakibatkan otot putus atau sobek (rupture) dan terjadi pendarahan (haematome). Sobekan dapat terjadi parsial maupun total atau menyeluruh (putus).

Banyak orang sering kali langsung memijat bagian tubuh ketika baru mengalami cedera olahraga. Padahal tindakan itu kurang dianjurkan karena justru dapat memperparah luka yang dialami. Pasalnya, saat bagian tubuh mengalami cedera, otot ligamen maupun tendon akan terluka. Ketika luka ini dipijat, dapat membuat kondisi trauma yang terjadi semakin parah. Kondisi cedera olahraga itu pun kemudian bisa kian parah dan sulit disembuhkan.
Penanganan cedera yang tepat adalah diawali dengan melakukan metode “RICE” yaitu Rest, Ice, Compression, and Elevation untuk membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan.

1. REST (ISTIRAHAT)

Apabila kalian mengalami cedera, ada baiknya kalian melakukan istirahat dan tidak memaksakan otot kalian untuk bekerja yang dapat menyebabkan cedera yang lebih parah.

2. ICE (ES BATU)

Menggunakan es batu sangat dianjurkan kepada orang yang mengalami cedera karena es batu dapat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan akibat cedera atau kondisi lain.

3. COMPRESS (KOMPRES)

Kompres dingin biasa digunakan untuk mengobati luka, memar, bengkak yang baru, dalam 24-48 jam setelah terjadinya cedera. Kompres dingin dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi peradangan, mengurangi perdarahan ke dalam jaringan, dan mengurangi kejang otot serta nyeri.

4. ELEVATION (PENGANGKATAN)

Meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Bagian yang mengalami cedera diangkat sehingga berada 15-25 cm di atas ketinggian jantung. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan menghilang.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

11 − 8 =