Pembakaran lemak tidak terjadi pada saat melakukan sauna dengan suhu panas, namun pembakaran lemak terjadi ketika kita melakukan aktivitas olahraga dan melakukan diet yang terkontrol.
Saat kita melakukan sauna, tentu saja kita berkeringat, namun keringat bukanlah lemak, melainkan air dan garam yang terkandung dari dalam tubuh kita sehingga kemungkinan berat badan kita berkurang adalah akibat dari air dan garam yang dikeluarkan itu sendiri. Walau sauna tidak ditujukan untuk membakar lemak, sauna memiliki banyak manfaat, diantaranya melepaskan stress, memperlancar sirkulasi darah, mengeluarkan toxic dalam tubuh, membersihkan kulit, dan masih banyak lagi. Tingginya paparan suhu panas yang berlebihan juga mampu meningkatkan risiko terkena darurat kardiovaskular atau terjadinya sengatan panas. Dr. Harvey Simon dari Harvard Men’s Health Watch menyarankan untuk meminum air putih sebanyak 2-4 gelas air setelah bersauna guna menghindari terjadinya dehidrasi. Beliau juga menyarankan untuk bersauna selama 15-20 menit saja. Segeralah keluar dari tempat sauna dan hidrasi kembali tubuh dengan air atau cairan eletrolit jika tubuh merasa pusing dan mata memerah.
Dikutip langsung dari situs Healthline, detak jantung Anda memang mampu meningkat pada suhu ruangan yang panas. Efek ini hampir mirip dengan efek peningkatkan detak jantung karena berolahraga. Namun, sauna memliki efek yang sedikit. Kalori yang terbakar karena efek sauna bahkan hanya beda sedikit dengan pembakaran kalori yang terjadi saat Anda sedang bersantai. Jadi, walaupun sauna mampu membantu pembakaran kalori, namun jumlahnya sangat sedikit. Jika Anda ingin menurunkan berat badan secara sehat, lakukanlah olahraga yang teratur, defisit kalori, dan tidur yang cukup. Kegiatan bersauna masih bisa dilakukan untuk sekedar merelaksasi diri. Jadi, mitos sauna membakar lemak tidak benar.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!