Ingin agar anak cukup aktif,  adalah salah satu alasan anda mendorongnya untuk mulai berolahraga. Tapi, terkadang anda bingung juga memilih program olahraga yang cocok untuknya. Masalahnya, minat anak kerap berubah-ubah, bulan ini tergila-gila sepakbola, bulan berikutnya suka sekali berenang, beberapa bulan kemudian hobi berenang jadi ‘tenggelam’ dan ia mulai keranjingan dance. Kan, rugi juga mendaftarkannya ke klub olahraga kalau minatnya masih tak menentu. Anak-anak memang masih bereksplorasi ingin mencoba segala hal, termasuk olahraga. Kalau anak termasuk yang masih suka coba-coba hal baru, kenapa tidak mendaftarkannya ke pusat kebugaran (gym)? Pilihannya, bisa gym yang menyediakan aktivitas dan kelas untuk anak, atau gym khusus anak-anak. Di tempat itu tersedia bermacam-macam latihan fisik yang bisa diikutinya, sehingga ia tidak cepat bosan. Belakangan ini sudah banyak tempat gym yang menyediakan fasilitas yang di tujukan untuk anak-anak saja. Bawalah anak-anak ke tempat gym yang memang di tujukan untuk umur mereka, bukan tempat gym yang biasanya ditujukan untuk dewasa. Sekalipun latihan fitness dapat dilakukan sejak umur 2 tahun, namun tetap saja kita harus memilih latihan yang disesuaikan dengan umur mereka. Tentu kita tidak menganjurkan anak umur 2 tahun untuk melakukan bench press seberat 60 kg. Bila anda ingin melatih anggota tubuh bagian atas anak (upper body exercises) lakukan dengan kegiatan melempar bola dengan kedua tangan di atas. Sementara untuk melatih anggota tubuh bagian bawah (lower body exercises) lakukan dengan berlari, melompat, atau menari.

Anak anda tertawa-tawa sambil berguling-guling di karpet mencoba jungkir balik? Berteriak-teriak seru sambil bolak-balik melompat dari sofa ke karpet? Suka sekali bergelayutan di dahan pohon di halaman?
Dan anda selalu berteriak-teriak menyuruhnya berhenti karena takut ia jatuh serta melukai dirinya. Kalau begitu kenapa tidak membawanya mencoba kelas gymnastic di gym? Dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga keamanan dan mencegah cedera pada anak, ia bisa berguling, melompat, jungkir balik, berayun, bergelantungan di bawah pengawasan instruktur profesional. Bahkan anak usia 1-2 tahun sudah mulai bisa mengikuti kelas gymnastic. Latihan gymnastic untuk anak di pusat kebugaran tentu berbeda dari latihan gymnastic ala atlet. Di kelas gymnastic umum, programnya dibuat ringan dan menyenangkan bagi si kecil, dirancang untuk mengembangkan kemampuan koordinasi gerak tubuh, keseimbangan, kelenturan serta kemampuan motorik kasar dan motoric halus. Membiarkan anak-anak melakukan latihannya sendiri dapat menempatkan anak-anak dalam bahaya yang cukup serius dan bahkan cedera permanen. Maka dari itu pengawasan dari seorang trainer yang ahli sangat dibutuhkan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Kekhawatiran utama saat fitness diterapkan pada anak- anak  ialah berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang. Gangguan yang dialami di antaranya pemendekan tubuh atau perawakan pendek. Asumsi tersebut tidak pasti kebenarannya, namun ternyata hampir semua orang menganggap benar. Faktanya? Ternyata program latihan gym tidak menimbulkan efek cedera apapun dan tidak mempengaruhi kesehatan tulang, otot atau organ-organ tubuh yang penting lainnya. Serta yang terpenting, program tersebut sama sekali tidak mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, fleksibilitas atau kerja syaraf dari anak-anak tersebut. Banyak penelitian dari para ilmuwan yang menyimpulkan bahwa dalam program latihan baik itu jangka panjang maupun jangka pendek, fitnes di usia belia sama sekali tidak menghambat pertumbuhan. Perlu Anda ketahui bahwa tiga lembaga besar di Amerika (The American Academy of Pediatrics, The American College of Sports Medicine dan The National Strength and Conditioning Association) justru mendukung dilakukannya olahraga beban bagi anak-anak. Bahkan ilmu kedokteran telah menunjukkan bahwa permasalahan kesehatan utama saat dewasa berasal dari masa kanak-kanak. Apalagi kini kian terjadi peningkatan kasus penyakit kronis seperti kegemukan, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga gangguan pada jantung. Permasalahan dari masa kanak-kanak inilah yang kerap terjadi dan menjadi masalah kesehatan yang utama kelak. Video games, makan snack (ngemil), terlalu sering menonton TV dan kurangnya program aktifitas olahraga (fitness) di sekolah sangat berkontribusi menghasilkan laju obesitas yang tinggi. Fenomena semua penyakit yang serius ini sesungguhnya terjadi dan dapat menghinggapi seseorang karena pada saat usia belia mengalami kelebihan berat badan karena kurang aktif secara fisik. Sehingga latihan gym sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik yang aktif mempunyai banyak sekali benefit termasuk untuk anak- anak.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

14 − 5 =