Kesehatan adalah kondisi stabil fungsi fisiologis tanpa merasakan gangguan berupa sakit. Setiap orang mempunyai harapan untuk sehat. Terkadang berpikir sehat itu mahal.

Ketika kita sudah sakit perlu berobat ke dokter yang memerlukan biaya yang cukup mahal. Pencegahan adalah salah satu strategi untuk menjaga kesehatan, bukan dengan obat dalam bentuk tablet atau cairan tapi dalam bentuk aktifitas fisik dan olahraga.

Aktifitas fisik merupakan aktifitas dinamis. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa ada aturan tertentu dalam melakukan setiap pergerakannya. Aktifitas fisik ini menimbulkan pengeluaran energi dan memberi manfaat untuk kesehatan.

Intensitas aktifitas fisik hanya dari rendah-sedang. Intensitas ini menggambarkan usaha selama aktifitas fisik dari rendah-sedang dapat diartikan sebagai aktifitas fisik yang mempunyai batasan sampai tidak merasakan lelah yang sangat berat.

Contoh aktifitas fisik seperti berjalan, berkebun, bertani, naik tangga dan aktifitas lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Olahraga merupakan jenis aktifitas fisik yang mempunyai aturan khusus dalam melakukan aktifitasnya. Aturan khusus olahraga mempunyai fungsi untuk  menentukan tingkatan rendah atau tingginya aktifitas olahraga.

Aturan tersebut adalah intensitas, frekuensi dan volume latihan/olahraga. Ketiga hal tersebut merupakan faktor penentu pemberian dosis olahraga. Olahraga memberi manfaat bagi kesehatan baik untuk meningkatkan kebugaran jasmani atau memelihara kesehatan. Contoh olahraga adalah jogging, bersepeda, berenang, jalan kaki dan lain sebagainya.

Penyakit kronik seperti serangan jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan osteoporosis dapat dicegah melalui aktifitas olahraga. Selain itu, olahraga juga dapat bermanfaat untuk kesehatan tulang, otot dan sendi.

Manfaat lainnya, olahraga dapat menurunkan tingkat depresi, kecemasan dan meningkatkan mood. Manfaat tersebut dapat didapatkan dengan berolahraga dengan tingkatan moderate physical activity (aktifitas olahraga dengan intensitas sedang 55-69 persen dari denyut nadi maksimal).

Pola hidup sehat

Menurut Centers for Desease Control and Prevention untuk melakukan pola hidup sehat dengan olahraga cukup melakukan empat hal. Keempat hal tersebut adalah

1. Lakukan aktifitas fisik selama 30 menit setiap harinya

Aktifitas fisik yang dimaksud tidak harus dengan berolahraga tetapi dengan berjalan kaki menuju kantor, naik tangga ataupun melakukan aktifitas gerak lainnya yang terpenting bersifat dinamis.

2. Jangan merokok

Merokok dapat menyebabkan kualitas organ-organ penting terganggu seperti paru-paru, otak dan jantung hal ini untuk meminimalisir terganggunya organ vital tersebut maka menghindari rokok menjadi solusi terbaik untuk menjaganya.

3. Konsumsi makanan sehat

Makanan sehat merupakan faktor penting untuk mensuplai energi dan pembentukan sel-sel serta mebantu kinerja fisiologis agar bejalan dengan baik. Makanan sehat yang harus dikonsumsi seperti mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran secukupnya, makanan produk biji-bijian, kurangi mengkonsumsi daging.

4. Pelihara BMI (body mass index) dengan jumlah kurang dari 30.

BMI dapat dijadikan sebagai indikator pengontrolan berat badan proposional. Cara menhitung BMI menggunakan rumus BMI = Berat Badan / (Tinggi Badan * Tinggi Badan). Selain itu BMI mempunyai data normative penilaian sesuai dengan hasil perhitungan yang didapatkan.

Nilai BMI normal untuk laki laki berada di interval 17-23 jika lebih dari nilai tersebut dapat dikatakan kegemukan dan jika kurang dari nilai tersebut dapat dikatakan kurus. Sedangkan untuk perempuan nilai normal berada diinterval 18-25.

Oleh karena itu, pencegahan dengan olahraga menjadi solusi terbaik agar terhindar dari penyakit. mari kita sama-sama membiasakn diri untuk melakukan pola hidup sehat dengan penuh kedisiplinan agar kondisi tubuh sehat tidak menggangu produktifitas kerja. Mencegah lebih baik darpada mengobati.

 

 

 

Cc : www.republika.co.id

Bencana virus corona yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini menjadi perhatian dunia. Banyak negara sekitar Tiongkok sudah memberlakukan pengecekan ketat bagi para penumpang asing yang tiba di bandara.

Corona yang bermula dari Wuhan, China memang sudah menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia sendiri, sejauh ini belum ada yang positif terinfeksi virus tersebut. Namun, kita harus tetap waspada, karena corona dapat tersebar antarmanusia melalui batuk, bersin hingga makanan yang terkena air liur penderita virus.

Untuk itu, sebaiknya kita tidak lagi melakukan hal-hal yang berpotensi menimbulkan maupun menyebarkan penyakit tertentu. Dilansir dari laman SCMP, 28 Januari 2020, berikut 10 kebiasaan buruk yang sebaiknya Anda hentikan agar Anda tidak berpotensi menyebarkan virus atau penyakit tertentu seperti virus Corona.

1. Tidak mencuci tangan

Banyak ilmuwan menegaskan kalau mencuci tangan adalah hal termudah yang bisa dilakukan semua orang untuk mencegah atau menghentikan penyebaran penyakit maupun virus seperti corona.

2. Tidak menutupi hidung dan mulut saat Anda batuk atau bersin

Sebaiknya, tutup hidung dan mulut Anda saat bersin atau batuk. Tapi setelah itu jangan lupa untuk mencuci tangan Anda.

3. Mengorek hidung atau memencet jerawat di depan umum

Kalau Anda melakukannya, maka banyak kotoran dan virus yang bisa tersebar ke orang lain. Apalagi, kalau Anda membuang atau menempelkan kotoran tersebut ke benda-benda di sekitar Anda yang sering disentuh atau digunakan oleh banyak orang, maka virus atau penyaki bisa lebih mudah tersebar.

4. Tidak membuang tisu yang sudah dipakai

Beberapa orang suka membuang tisu di sembarang tempat yang digunakan banyak orang seperti di kursi kereta, dekat pintu taksi, atau di kursi bus Janganlah jadi orang seperti itu.

Sebaiknya, buanglah tisu yang sudah dipakai di tempat sampah atau dibuang ke dalam toilet. Atau bawa sampai ke rumah dan Anda bisa membuangnya di tempat sampah atau toilet.

5. Meludah sembarangan

Sebaiknya jangan meludah di sembarang tempat yang dilalui banyak orang karena itu bisa mencemari kebersihan dan paru-paru orang lain atau bahkan menyebarkan penyakut tertentu. Disarankan meludah di kamar mandi atau toilet, setelah itu siram dengan air.

6. Buang air kecil tidak pada tempatnya

Anda bisa buang air kecil di toilet atau di lubang khusus untuk buang air, setelah itu jangan lupa untuk menyiramnya dengan air agar tak berpotensi menyebarkan virus.

Kalau Anda menggunakan tisu atau kertas khusus, segera buang ke tempat sampah atau buang ke dalam lubang toilet sambil disiram (flush).

7. Membiarkan hewan peliharaan menyentuh atau menjilat tempat makanan

Bukan hal yang bagus kalau hewan peliharaan kita seperti kucing mendekati atau bahkan menyentuh makanan kita. Kita tidak tahu apa saja yang telah disentuh atau diinjak olehnya, dan itu bisa menimbulkan penyakit atau virus tertentu.

8. Mencium hewan peliharaan

Menciumi kucing, anjing atau hewan lainnya, terutama di bagian hidung sangat berpotensi menimbulkan penyakit. Itu karena para hewan suka menempelkan hidung mereka di bokong mereka sendiri atau di hewan lainnya.

Jadi, kalau mencium anjing Anda terutama di bagian hidung, maka sama saja dengan mencium bokong mereka. Dan jangan sampai juga mereka menjilati Anda, karena itu juga akan menyebarkan penyakit atau virus tertentu.

9. Tidak membersihkan ponsel setiap hari

Anda tentu sering memegang dan menyentuh ponsel Anda, padahal Anda sendiri juga memegang banyak benda selain ponsel yang tentu bisa meninggalkan kotoran tertentu.

Jadi, sebaiknya bersihkan ponsel Anda setiap hari sebelum meninggalkan banyak tumpukan virus.

10. Tidak membersihkan tombol keyboard

Kalau Anda sering menggunakan komputer di perpustakaan, laboratorium atau di tempat lain yang digunakan orang banyak, sebaiknya bersihkan dulu sebelum dipakai. Bahkan saat memakai komputer atau laptop Anda sendiri, sebaiknya juga dibersihkan setiap akan digunakan.

Itu karena papan keyboard bisa lebih kotor dari toilet duduk. Jadi, meski sudah mencuci tangan setelah dari kamar mandi, jangan langsung menyentuh papan keyboard sebelum Anda membersihkannya.

 

 

Cc : www.liputan6.com

Dampak buruk olahraga berlebihan bukannya membuat kamu menjadi lebih sehat, malah dapat menimbulkan penyakit. Olahraga secara rutin dan teratur tentunya dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Namun, jika terlalu berlebihan biasanya seseorang akan mengalami berbagai gejala yang sebaliknya. Walaupun sekarang belum ada kriteria yang jelas untuk mendefinisikan seberapa sering atau seberapa berat aktivitas olahraga bisa disebut sebagai olahraga yang berlebihan.

Dampak buruk olahraga berlebihan bagi kesehatan bisa menjadi pemicu penyakit. Jika kamu mengalami berbagai gejala yang menunjukkan kamu telah melakukan olahraga secara berlebihan, maka sebaiknya lakukan penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi berbahaya.

Berikut tentang dampak buruk olahraga berlebihan

Gejala atau Tanda-tanda Seseorang Olahraga Berlebihan

Dalam mengenali dampak buruk olahraga berlebihan, tentunya kamu harus paham juga berbagai gejala yang bisa menandakan kamu terlalu sering atau terlalu berat berolahraga. Orang yang memiliki kebiasaan olahraga berlebihan biasanya akan menunjukkan beberapa gejala sebagi berikut:

– Sulit berkonsentrasi.

– Berat badan turun drastis.

– Sering mengalami cedera.

– Sering merasa tidak enak badan.

– Suasana hati atau mood yang mudah berubah.

– Jantung berdetak kencang meski tidak berolahraga.

– Sering merasa lelah, hingga mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

– Gangguan menstruasi.

Jika kamu telah mengalami beberapa gejala yang disebutkan tersebut, sebaiknya kamu mengurangi frekuensi berolahraga untuk menghindari risiko penyakit.

Dampak Buruk Olahraga Berlebihan

Dampak buruk olahraga berlebihan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Apalagi olahraga jika tidak diikuti dengan istirahat dan mengonsumsi makanan bernutrisi tentunya juga bisa memunculkan berbagai masalah kesehatan.

Berikut beberapa dampak buruk olahraga berlebihan yang perlu kamu ketahui:

Badan terasa nyeri atau pegal akibat peradangan di otot dan sendi.

– Dehidrasi.

– Gangguan elektrolit.

– Gangguan tidur.

– Berkurangnya nafsu makan.

– Melemahnya daya tahan tubuh, sehingga sering flu.

– Radang tendon atau tendinitis.

– Gangguan jantung, seperti aritmia.

Selain menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik, terlalu sering olahraga juga bisa menyebabkan seseorang menjadi kecanduan berolahraga. Seseorang yang kecanduan berolahraga akan memaksakan diri untuk terus berolahraga walaupun kondisinya sudah tidak fit. Ia merasa harus berolahraga setiap hari dan akan merasa stress jika tidak berolahraga.

Penanganan Olahraga Berlebihan

Untuk menghindari dampak buruk olahraga berlebihan, kamu tentunya harus mengenali berbagai gejalanya. Saat gejala-gejala tersebut terjadi pada dirimu, segera lakukan penanganan yang tepat sebagai berikut:

Berhenti berolahraga untuk beberapa waktu. Untuk menghindari dampak buruk olahraga berlebihan, kamu bisa berhenti berolahraga sejenak. Setidaknya berhenti berolahraga 1-2 minggu akan membuat tubuh menjadi lebih bugar dan siap untuk kembali berolahraga.

Mencukupi kebutuhan makanan sehat dan air putih. Konsumsi air mineral yang cukup dan makanan yang tinggi nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak. Kamu juga harus menghindari makanan yang tidak sehat.

Istirahat yang Cukup. Berikan jeda waktu minimal 6 jam sebelum melakukan olahraga lagi. Jika kamu berolahraga setiap minggu, jadwalkan 1 hari untuk beristirahat tanpa olahraga agar tubuh dapat kembali pulih dan berenergi.

Kurangi frekuensi aktivitas olahraga. Coba kurangi frekuensi olahraga menjadi 2-3 kali seminggu. Selain itu, hindari berolahraga saat udara atau cuaca sangat panas, untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan heat stroke.

Selain itu, kamu juga bisa memulihkan kondisi dengan melakukan olahraga pemulihan seperti yoga, untuk memulihkan kondisi fisik, pikiran, dan energi tubuh.

Tips Pengaturan Waktu Olahraga yang Benar

Waktu Olahraga dalam Seminggu

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, orang dewasa dalam kondisi sehat dianjurkan untuk melakukan olahraga minimal 150 menit per minggu. Dengan minimal 150 menit per minggu, kamu bisa mendapatkan kesehatan dan kebugaran yang ideal.

Untuk membuatnya lebih ringan, kamu bisa membagi waktunya. Kamu bisa membaginya dengan berolahraga 5 kali sehari, atau 3-4 kali per minggu sesuai kebutuhan dan jadwal kamu.

Waktu Olahraga yang Ideal dalam Sehari

Jika kamu membagi waktu olahraga 5 kali dalam seminggu, kamu hanya memerlukan waktu 30 menit untuk olahraga setiap harinya. Meskipun sebentar, tetapi olahraga ini akan lebih efektif daripada kamu melakukan langsung 150 menit olahraga dalam sehari.

Dampak buruk olahraga berlebihan tentunya harus kamu hindari. Walaupun olahraga memang baik untuk kesehatan dan kebugaran, bukan berarti kamu harus dengan berlebihan melakukannya tanpa memikirkan kondisi tubuh.

 

 

 

Cc : hot.liputan6.com

Latihan pull-up selalu diperlihatkan sebagai gerakan olahraga untuk menunjukkan kekuatan seseorang. Namun, latihan pull-up tidak hanya untuk unjuk otot belakang dan kekuatan Anda, tetapi juga memiliki beragam manfaat bagi tubuh.

Selayaknya latihan kekuatan, manfaat pull-up yang paling utama adalah untuk melatih kekuatan otot Anda. Akan tetapi, apakah Anda sudah tahu otot apa yang dilatih dan apa saja manfaat pull-up lainnya?

Manfaat pull-up bagi tubuh

Pull-up merupakan salah satu latihan kekuatan otot bagian atas yang praktis untuk dilakukan. Anda dapat membuat pull-up bar sendiri ataupun membelinya di toko peralatan olahraga. Berikut adalah beberapa manfaat pull-up yang dapat menarik perhatian Anda.

1. Menguatkan otot punggung

Manfaat pull-up yang paling utama adalah menguatkan otot punggung Anda. Anda tidak perlu khawatir karena pull-up menjangkau berbagai bagian otot belakang, seperti otot trapezius, otot antara bahu dan leher, serta otot disekitar tulang punggung.

2. Menambah kekuatan pegangan

Kekuatan dalam menggenggam atau memegang benda sangat penting saat berolahraga, khususnya olahraga angkat beban.

Latihan pull-up dapat membantu Anda untuk bisa melakukan olahraga lainnya yang membutuhkan kekuatan genggaman dengan lebih optimal.

Selain membantu Anda berolahraga, latihan pull-up juga dapat membantu aktivitas sehari-hari yang dilakukan, seperti mengangkat belanjaan dan membuka tutup kaleng.

3. Menguatkan otot lengan dan bahu

Tidak hanya otot punggung, otot lengan dan bahu juga dilatih kekuatannya melalui latihan pull-up. Bahkan, manfaat pull-up yang satu ini masih tetap bisa dirasakan meskipun Anda hanya bergelantungan di pull bar.

4. Melatih persendian

Jangan salah, manfaat pull-up tidak hanya sekedar meningkatkan kekuatan otot, tetapi juga membantu melatih persendian Anda. Anda tidak hanya menggerakkan berbagai macam otot saat melakukan pull-up, tetapi juga persendian di dalam tubuh.

5. Menjaga kesehatan tubuh

Menjalani latihan kekuatan, seperti pull-up, dapat membantu mengurangi lemak di perut dan mengatur kadar gula darah pada diabetes tipe 2. Latihan pull-up juga dipercaya dapat mengurangi nyeri punggung akibat fibromialgia dan artritis.

6. Meningkatkan kekuatan tubuh dan stamina

Manfaat pull-up lainnya adalah membantu meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh. Saat melakukan latihan ini, Anda harus mengangkat keseluruhan berat tubuh yang sudah pasti dapat meningkatkan kekuatan Anda.

Latihan kekuatan sangat berperan dalam perkembangan tulang yang kuat dan sistem kardiovaskular yang sehat.

7. Baik untuk kesehatan mental

Selain baik untuk kesehatan fisik, pull-up juga bermanfaat bagi kesehatan mental. Latihan kekuatan dapat membantu mengurangi kelelahan, gejala depresi, dan kecemasan.

Selain itu, latihan kekuatan juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan self-esteem atau keberhargaan diri. Namun, masih dibutuhkan riset lebih lanjut mengenai manfaat pull-up terhadap kesehatan mental.

Bagaimana cara melakukan pull-up yang benar?

Anda tidak akan bisa mendapatkan manfaat pull-up jika melakukan gerakannya secara salah. Alih-alih melatih kekuatan otot, Anda malah bisa mengalami cedera.

Hal penting yang perlu dilakukan sebelum memulai latihan pull-up adalah memastikan bahwa pull bar tidak ketinggian dan dapat diraih oleh Anda serta tidak terlalu pendek sampai membuat kaki tetap menapak di lantai saat sedang bergelantungan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan gerakan pull-up yang benar.

  1. Berdiri dengan kaki selebar bahu di bawah pull-bar
  2. Loncat dan pegang pull bar dengan telapak tangan menghadap keluar
  3. Rentangkan tangan sehingga Anda bergelantungan di pull bar dan tekuk lutut serta silangkan pergelangan kaki untuk menyeimbangkan tubuh
  4. Tarik napas dan hembuskan ketika Anda mengangkat diri Anda ke atas sampai dagu Anda serata dengan pull bar
  5. Pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat sebelum menurunkan diri Anda dari pull bar sambil menghembuskan napas. Turunkan diri Anda sampai sikut Anda lurus ke bawah
  6. Ulangi gerakan tersebut tanpa menyentuh lantai sesuai dengan banyaknya repetisi yang diinginkan

Saat melakukan gerakan pull-up, jangan mengangkat atau menurunkan badan terlalu cepat dan pastikan Anda tidak menggenggam pull bar terlalu lebar dan membiarkan sikut menjauhi badan.

Gerakan ini dilakukan dengan otot lengan, bahu, dan punggung, karenanya jangan menggunakan momentum dari tubuh bagian bawah untuk bisa naik ke atas. Tarik tubuh ke atas menggunakan otot lengan, punggung, dan bahu Anda.

 

 

Cc : www.sehatq.com

Olahraga malam semakin diminati masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk berolahraga pada pagi atau sore hari.

Jika mengikuti waktu sirkadian tubuh, malam hari adalah waktu untuk beristirahat. Sedangkan kekurangan tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam memperbaiki otot.

Namun, menurut Livestrong.com, ritme sirkadian setiap orang berbeda sebab ritme ini dikendalikan oleh hormon dalam tubuh.

Ritme sirkadian ini tidak hanya menentukan pola fisik, tetapi ritme ini juga menentukan perilaku seperti tidur, suasana hati, metabolisme dan suhu tubuh.

Bagi banyak orang, fungsi paru-paru adalah yang terbaik di sore hari. Tetapi karena ritme sirkadian masing-masing individu berbeda, olahraga malam bisa menjadi baik untuk sebagian orang.

Latihan mungkin lebih produktif ketika suhu tubuh tertinggi. Untuk rata-rata orang, suhu tubuh naik antara pukul 14.00dan 18.00.

Selama periode ini, otot lebih fleksibel, tenaga yang dirasakan rendah, waktu reaksi lebih cepat, kekuatan mencapai puncaknya, dan detak jantung dan tekanan darah istirahat rendah, menurut ke Dewan Kedokteran Olahraga Amerika.

Untuk alasan ini, sore hari mungkin merupakan waktu yang tepat untuk cardio.

Di sisi lain, pria mungkin memiliki hasil yang lebih baik dengan latihan beban di pagi hari, ketika kadar testosteron berada di puncaknya.

Bagi sebagian orang, berolahraga sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur.

Jika masih ingin, lakukanlah olahraga ringan, jangan berat.

Penting untuk memberi cukup waktu untuk segmen pendinginan. Luangkan waktu setidaknya tiga hingga lima menit di akhir latihan untuk bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

Bagian perlambatan latihan ini mengatur detak jantung, pernapasan, dan kadar hormon. Dan jangan lewatkan peregangan pasca-latihan.

Peregangan mengendurkan otot-otot, meningkatkan sirkulasi dan membantu tubuh  rileks untuk tidur.

 

 

Cc : www.suara.com