Mi instan sudah menjadi makanan yang kerap dikonsumsi semua kalangan usia. Banyak orang yang mengabaikan bahaya dari sering mengonsumsi makanan cepat saji ini.

Mi instan memang enak dan praktis untuk meredam rasa lapar. Namun, kamu harus mengetahui bahwa mi instan tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Bumbu pengawet dengan bahan kimia yang dimilikinya bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Bagi kamu yang kerap menyantap mi instan ini harus tahu apa saja bahaya dari mengonsumsinya. Mau tahu apa saja? Berikut bahaya mi instan yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Menghambat Penyerapan Nutrisi

Mi instan dapat menghambat penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini menyebabkan sangat disarankan untuk anak-anak untuk tidak mengonsumsi mi instan karena tidak baik untuk pertumbuhan anak.

2. Obesitas

Bahaya dari mengonsumsi mi instan adalah obesitas. Mi instan memang dapat memberikan efek mengenyangkan, namun juga cepat membuat kamu merasa lapar dan membuat kamu akan cenderung ingin makan kembali.

Selain itu, mi instan juga memiliki kalori dan karbohidrat yang tinggi. Banyak orang mengonsumsi mi instan dengan menyandingkannya dengan nasi dan sering pula mengonsumsi mi instan pada saat malam hari. Hal ini yang membuat kelebihan kalori dan karbohidrat sehingga dapat memicu obesitas.

3. Berisiko Keguguran

Bahaya makan mi juga dapat membuat wanita hamil berisiko mengalami keguguran. Kandungan bumbu dengan bahan pengawet yang dimiliki mi instan dapat memengaruhi perkembangan janin.

4. Berisiko Kanker

Mi instan memiliki bahan pengawet agar bisa disimpan lebih lama sebelum mengonsumsinya. Bahan kimia yang terkandung di dalamnya memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu sel-sel kanker.

5. Terganggunya Sistem Pencernaan

Terhambatnya nutrisi yang dibutuhkan tubuh juga berdampak pada terganggunya sistem pencernaan. Pencernaan membutuhkan bantuan mineral dan nutrisi yang banyak. Jika terganggunya pencernaan, maka kamu akan berisiko mengalami sembelit, kembung, bahkan usus bocor.

6. Kerusakan Hati

Bahaya makan mi instan juga dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Zat berbahaya yang terdapat di dalam mi instan akan merusak dan mengganggu fungsi hati.

7. Tekanan Darah Tinggi

Mi instan mengandung sodium yang dapat merangsang peningkatan tekanan darah. Bagi kamu yang sudah mengalami tekanan darah tinggi akan sangat berbahaya jika sering mengonsumsi mi instan.

8. Memicu Batu Ginjal

Mi instan dapat memicu munculnya batu ginjal. Kandungan garam yang cukup tinggi pada mi ini dapat membantu pembentukan batu ginjal.

9. Kerusakan Jaringan Otak

Sering mengonsumsi mi instan bisa menumpuk zat-zat kimia yang berbahaya dalam tubuh. Efek yang dirasakan bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Kerusakkan jaringan otak juga bisa memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau kelumpuhan.

10. Memicu Kencing Manis

Bahaya mi instan juga dapat menimbulkan kencing manis. Hal ini disebabkan oleh kandungan gula yang melimpah pada mi instan.

11. Mengganggu Jadwal Menstruasi

Mi instan juga memiliki efek buruk bagi wanita jika dikonsumsi terus-menerus. Sodium yang terkandung dalam mi instan dapat mengganggu hormon yang menyebabkan jadwal bulanan wanita bisa terganggu. Hormon yang terganggu juga menjadi salah satu pemicu timbulnya jerawat.

Cara mengatasi Bahaya makan mi instan ini juga bisa dilakukan dengan membuang air rebusannya. Air rebusan pertama memiliki kandungan zat pengawet untuk mi yang dapat memberikan efek buruk bagi tubuh. Selain itu, kamu juga harus membatasi untuk mengonsumsinya tidak terlalu sering. Jika kamu merasa lapar dan ingin mengonsumsi makanan yang praktis, kamu lebih baik memilih buah-buahan segar yang lebih menyehatkan.

cc : https://health.detik.com

Buah manggis merupakan salah satu buah-buahan tropis yang banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buah ini tidak hanya memiliki rasa yang enak tapi juga memiliki beragam khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. 

Seluruh bagian buah manggis mulai dari buah hingga kulit luarnya juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan. Berikut adalah 11 manfaat manggis untuk kesehatan dan kecantikan seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1. Bernutrisi Tinggi

Buah manggis walau rendah kalori tapi memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan beragam. Dalam satu cangkir atau 196 gram buah manggis mengandung 35 gram karbohidrat, 3,5 gram serat dan vitamin C yang mencukupi 9% dari kebutuhan harian.

2. Mengurangi Pertumbuhan Kanker

Buah manggis mengandung senyawa anti kanker yang disebut xanthone. Beberapa uji coba laboratorium menemukan bahwa xanthone bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, termasuk di payudara, perut dan jaringan paru-paru.

Selain itu, ekstrak kulit manggis juga bersifat apoptosis atau bisa menghancurkan sel kanker. Jadi, setelah makan buah manggis jangan langsung dibuang kulitnya.

3. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Buah manggis kaya akan kandungan serat, vitamin C, mineral dan xanthone yang bisa meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh. Selain itu kandungan senyawa dalam buah manggis juga dapat menangkis bakteri jahat dan mendorong daya tahan tubuh. Manggis juga sangat baik dikonsumsi bumil (ibu hamil) agar tak mudah sakit.

4. Mempercepat Penyembuhan Luka

Buah berwarna ungu ini memiliki sifat anti bakteri dan anti radang yang sangat bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan luka. Caranya dengan mencampur daun dan kulit buah manggis dengan ramuan obat lain, kemudian dioleskan pada luka.

5. Mengobati Diare

Kulit dan daging buah manggis dapat menyelesaikan gangguan pencernaan seperti diare dan disentri dengan efektif.

6. Mengontrol Gula Darah

Studi menunjukkan bahwa kandungan xanthone dalam buah manggis dapat membantu mengontrol gula darah. Hal ini menjadikan buah manggis sebagai salah satu obat alami untuk penyakit diabetes.

7. Memiliki Sifat Antioksidan

Kandungan senyawa xanthone yang ada di buah manggis juga memiliki sifat antioksidan. Antioksidan sendiri penting untuk menangkal radikal bebas yang terkait dengan beberapa penyakit kronis.

8. Membuat Wajah Awet Muda

Antioksidan dalam buah manggis tidak hanya baik untuk kesehatan tapi juga kecantikan. Karena zat ini bisa dengan cepat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan menggantinya dengan yang baru, sehingga kalian bisa terus terlihat awet muda.

9. Merawat Kulit

Xanthone yang ada dalam buah manggis sudah diketahui memiliki sifat anti kanker, termasuk kanker kulit. Selain itu, buah manggis juga memiliki sifat anti inflamasi, anti bakteri, anti jamur dan anti alergi yang berguna untuk mengurangi risiko peradangan kulit, penuaan kulit, eksim, alergi dan infeksi bakteri.

10. Menurunkan Berat Badan

Buah manggis merupakan buah yang baik dikonsumsi jika kalian sedang dalam program diet. Sebuah studi menunjukkan bahwa sekelompok orang yang meminum jus manggis sebagai suplemen memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah.

11. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Buah manggis mengandung 3,5 gram serat atau setara dengan 14% dari kebutuhan harian yang disarankan. Kandungan serat yang tinggi dalam buah manggis tentunya bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mendorong buang air besar yang reguler pada bumil (ibu hamil) atau pun orang dewasa.

cc: https://health.detik.com

 

Anda mungkin pernah mengalami perut kembung, nyeri atau jenis sakit perut lainnya. Penyebabnya bisa macam-macam, misalnya makanan Anda saat makan siang, atau mungkin adanya penyakit yang lebih serius. Apa pun itu, timbulnya gejala di area perut bisa menandakan kondisi kesehatan Anda.

Keadaan yang Anda alami tersebut perlu dicermati secara saksama. Ada banyak gangguan kesehatan yang muncul sebagai gejala sakit di perut.

Kondisi kesehatan yang ditandai lewat perut

Mulas, nyeri atau kram pada perut bisa jadi adalah cara-cara perut menyampaikan kondisi kesehatan Anda yang sebenarnya. Berdasarkan keterangan dari tim medis KlikDokter, beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai adalah:

Batu empedu

Dikatakan oleh dr. Nadia Octavia, jika Anda pernah mengalami sakit perut di sebelah kanan atas, Anda patut mencurigainya sebagai gejala adanya batu empedu.

“Saluran empedu adalah bagian dari saluran pencernaan yang berperan dalam pencernaan lemak. Jika ada sumbatan atau batu di saluran tersebut, maka Anda bisa mengalami gejala nyeri perut kanan atas, yang menjalar hingga bahu, mual, muntah, bahkan demam. Nyeri biasanya berlangsung tiba-tiba,” katanya menjelaskan.

Penyebab batu empedu beragam. Namun, diduga kuat karena saluran empedu mengandung banyak kolesterol, banyak bilirubin, atau pengosongan saluran empedu tidak sempurna. Jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat, dr. Nadia mengatakan bahwa batu empedu dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius, serta dapat meningkatkan risiko kanker saluran empedu.

Irritable bowel syndrome (IBS)

Jika sering mengalami kram perut yang menetap, nyeri ulu hati, perut kembung, perut bergas, serta perubahan kebiasaan buang air besar lebih dari 3 bulan, ada kemungkinan Anda punya IBS atau sindrom iritasi usus besar, terlebih jika gejala tersebut muncul setelah ada pemicu stres.

Menurut dr. Atika dari KlikDokter,  penyebab IBS sampai saat ini belum pasti. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi tersebut berhubungan dengan gangguan kontraksi dan sistem persarafan di usus.

“Kontraksi diperlukan untuk pergerakan usus yang baik dalam memproses makanan. Jika kontraksi terlalu kuat, maka aliran makanan di usus menjadi lebih cepat, sehingga bisa sebabkan diare, perut kembung dan bergas. Sebaliknya, bila kontraksi terlalu lemah, maka aliran makanan di usus menjadi sangat lambat, sehingga dapat menyebabkan konstipasi,” jelas dr. Atika.

Selain masalah pada usus, IBS juga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu seperti keju, yoghurt, kacang-kacangan, kol, susu, dan minuman bersoda. Selain itu, stres dan perubahan hormonal pada wanita juga disebut-sebut berperan dalam memicu munculnya keluhan IBS.

Radang usus buntu

Menurut dr. Atika, radang usus buntu (apendisitis) harus dicurigai jika terjadi nyeri perut terutama di area kanan bawah (dialami 90 persen pasien). “Nyeri juga dapat dimulai di area pusar, sebelum akhirnya berpindah ke perut kanan bawah,” tambah dr. Atika.

Selain itu, gejala lainnya meliputi nyeri bersifat kolik (berlangsung menghilang tapi bisa tiba-tiba muncul lagi), demam, tidak nafsu makan, mual yang bisa disertai muntah, diare atau konstipasi, perut kembung, penderita biasanya memilih untuk berbaring atau meringkuk agar nyeri tak memburuk.

Penyakit ini termasuk dalam kegawatan bedah dan butuh tindakan pembedahan agar tidak menimbulkan infeksi rongga perut yang lebih luas.

Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Sering merasakan ketidaknyamanan pada perut dan nyeri ulu hati? Mungkin perut memberi sinyal bahwa Anda punya kondisi asam lambung alias GERD.

Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc, GERD umumnya disebabkan oleh aliran balik asam lambung dari lambung ke kerongkongan. Gangguan ini dapat menimbulkan radang dan rasa nyeri dan tidak nyaman pada dada. Hal ini dikarenakan tidak adanya lapisan protektif di kerongkongan yang dapat melindunginya dari asam lambung.

Pankreatitis

Dikatakan oleh dr. Sepriani T. Limbong, pankreatitis atau radang kelenjar pankreas menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian perut kiri atas, yang menjalar hingga ke punggung.

“Kondisi ini dapat disertai demam tinggi. Bila sampai terjadi, maka harus ditangani segera karena pankreatitis termasuk dalam kondisi gawat darurat,” ujar dr. Sepriani.

Hipoglikemia

Jika Anda sering merasa lapar dan sulit memuaskan rasa lapar tersebut, mungkin Anda punya kondisi hipoglikemia.

Kata dr. Atika, hipoglikemia adalah turunnya kadar gula darah di bawah 70. Gejala yang bisa muncul antara lain: lemas, pusing, sulit berkonsentrasi, keringat dingin, dada berdebar, rasa lapar, kebingunan, bahkan pingsan.

Cara paling mudah untuk menaikkan kadar gula darah adalah dengan mengonsumsi minuman manis seperti jus. Kalau kadar gula kembali naik, gejala tersebut perlahan akan menghilang setelah beberapa menit.

Hepatitis C

Jika Anda mengalami kombinasi pembengkakan perut, kurang nafsu makan, mual, dan sakit perut, ada kemungkinan Anda menderita hepatitis C.

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, hepatitis C adalah infeksi hati yang disebabkan virus hepatitis C (HCV). Sama seperti hepatitis B, penderita hepatitis C sering kali tidak menyadari ia sudah terinfeksi. Gejala baru akan muncul setelah terjadi kerusakan hati. Salah satu gejala awal yang muncul adalah sakit perut.

Itulah beberapa penyakit yang perlu Anda waspadai jika mengalami gejala tertentu pada perut. Kondisi perut dapat menunjukkan kondisi kesehatan, sehingga Anda perlu memperhatikannya secara saksama. Jika gejala yang timbul pada perut sering muncul, berulang, dan menyebabkan nyeri sebaiknya periksakan diri ke dokter.

cc: klikdokter.com