Pasca melahirkan, ibu akan mengalami masa di mana ingin perut kembali rata dan langsing secara cepat. Padahal, untuk mengembalikan perut agar rata dan langsing, ibu harus konsisten dalam melakukan cara langkah tertentu karena prosesnya memang memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Cara mengecilkan perut setelah melahirkan bisa kamu lakukan dengan mengikuti langkah berikut ini secara konsisten. Simak ya!

1. Olahraga Secara Teratur

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan bisa kamu lakukan dengan melakukan olahraga secara teratur. Olahraga yang bisa kamu lakukan adalah dengan berjalan kaki ringan, mengikuti kelas yoga, aerobic, peregangan, berenang, atau melatih panggul melalui belly dance. Untuk memulai olahraga, kamu bisa memulainya enam minggu setelah melahirkan agar tidak membahayakan kesehatan tubuhmu.

2. Menjaga Asupan Makan dan Air

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan bisa kamu lakukan dengan cara mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak baik atau lemak tak jenuh. Makanlah dengan porsi kecil akan tetapi dengan frekuensi makan yang bertambah dalam sehari. Dengan asupan makan yang cukup, kamu bisa mencukupkan nutrisi untuk tubuhmu dan buah hati yang sedang dalam masa mengonsumsi ASI.

Selain itu, konsumsilah air yang cukup agar tubuhmu tidak mengalami dehidrasi. Dengan mengonsumsi air yang cukup, racun di tubuh akan terbuang melalui proses yang alami. Metabolisme tubuh juga akan berjalan dengan baik sehingga perut buncit pasca melahirkan bisa berangsur-angsur mengecil.

3. Menyusui Buah Hati

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan adalah dengan menyusui buah hati. Proses menyusui dapat membakar 500 kalori per hari. Dengan menyusui, berat badan akan lebih cepat turun. Menyusui juga mampu mengecilkan rahim sama seperti saat sedang berolahraga. Namun, hindari penyusutan berat badan yang berlebihan ketika menyusui. Ketika ibu menghadapi ini, sebaiknya ibu berkonsultasi ke dokter ahli kandungan.

4. Sering Menggendong Anak

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan adalah dengan lebih sering menggendong anak. Berat badan buah hati yang ada di sekitar 3,6 hingga 5,4 kilogram. Kamu bisa menambahkan gerakan latih otot dengan melakukan gerakan squat sambil menggendong. Lakukan dengan hati-hati agar bayi dan ibu tidak terjatuh.

5. Konsumsi Probiotik

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan adalah dengan mengonsumsi probiotik. Probiotik yang merupakan kandungan bakteri baik bisa kamu dapatkan dengan rutin mengonsumsi yogurt atau minuman fermentasi. Konsumsi probiotik yang teratur akan membantu tubuh untuk meningkatkan kesehatan usus dan sistem pencernaan.

6. Konsumsi Cemilan Sehat

Cara mengecilkan perut setelah melahirkan bisa kamu lakukan dengan mengonsumsi camilan sehat. Camilan sehat yang bisa kamu jadikan asupan sehari-hari adalah salad sayuran, roti gandum, telur ayam rebus, sereal gandum, atau smoothies buah atau sayur. Hindari makanan yang terlalu tinggi gula atau garam karena bisa menggagalkan program pengecilan perut setelah melahirkan.

Itulah cara mengecilkan perut setelah melahirkan yang bisa ibu lakukan. Dengan beberapa cara di atas, perutmu akan kembali rata dan langsing setelah beberapa bulan atau tahun melahirkan. Lakukan dengan teratur dan hindari menurunkan berat badan secara drastis karena akan berbahaya bagi kesehatan dan keseimbangan sistem pada tubuh.

 

 

Cc : https://www.shopback.co.id

Tak hanya lemas dan kram perut, sakit kepala juga menjadi salah satu keluhan yang dapat terjadi ketika menstruasi. Selain harus berhadapan dengan gejala-gejala menstruasi lainnya, sakit kepala saat haid bisa menambah ketidaknyamanan Anda dan mengganggu aktivitas.

Oleh sebab itu, banyak wanita yang malas bergerak dan hanya ingin rebahan di tempat tidur saja ketika datang bulan. Untuk mengatasi masalah sakit kepala saat haid ini, mari kenali terlebih dahulu penyebabnya.

Penyebab sakit kepala saat haid

Sakit kepala saat haid umumnya disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang terjadi ketika seseorang datang bulan. Sakit kepala jenis ini bisa muncul sebelum, selama, atau setelah siklus menstruasi. Namun, pada umumnya, sakit kepala ini terjadi pada 2 hari sebelum hingga 3 hari setelah haid.

Di pertengahan siklus menstruasi , terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Akan tetapi, setelah ovulasi, kedua hormon tersebut menurun. Bahkan berada di titik terendah tepat sebelum Anda haid. Penurunan inilah yang membuat sebagian wanita mengalami sakit kepala saat haid.

Selain perubahan hormon, banyaknya darah yang keluar saat haid juga dapat memicu sakit kepala. Ketika kehilangan banyak darah, Anda dapat mengalami kekurangan zat besi. Kadar zat besi yang rendah inilah yang menyebabkan timbulnya sakit kepala saat haid. Sakit kepala saat haid umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sakit kepala hormonal

Sakit kepala hormonal bisa menyebabkan nyeri kepala yang ringan hingga sedang. Rasa nyeri yang timbul biasanya disertai dengan sensasi berdenyut di kepala. Sakit kepala jenis ini dapat terasa tidak nyaman, tapi umumnya tak terlalu mengganggu rutinitas sehari-sehari.

  • Migrain

migrain yang dapat menyebabkan denyutan hebat di satu sisi kepala. Penyakit ini juga bisa membuat Anda sensitif terhadap cahaya dan suara, mual, hingga muntah sehingga sulit bekerja atau berpikir. Sakit kepala jenis ini diperkirakan terjadi pada sekitar 60 persen wanita hamil.

Selain sakit kepala, Anda juga mungkin merasakan gejala menstruasi lainnya, seperti kelelahan, nyeri sendi atau otot, sembelit, mengidam, dan berubahnya suasana hati.

Cara mengatasi sakit kepala saat haid

Untuk mengatasi sakit kepala saat haid, pengobatan akan dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya. Terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan menghilangkan sakit kepala tersebut, di antaranya:

  • Meletakkan kompres es

Meletakkan kompres es di area kepala dan leher dapat membantu meringankan sakit kepala yang Anda rasakan. Balutlah sebungkus kantong es dengan kain atau handuk, lalu letakkan di dahi atau leher tiap 10 menit.

  • Melakukan relaksasi

Melakukan relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dalam, dapat melemaskan otot-otot, mengurangi ketegangan, hingga meredakan sakit kepala. Hal ini juga dapat membantu Anda mengontrol detak jantung dan tekanan darah.

  • Akupuntur

akupuntur dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke berbagai titik tekanan di seluruh tubuh. Teknik ini dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang dapat membantu mengatasi stres dan meredakan rasa sakit, termasuk sakit kepala.

  • Beristirahat dengan cukup

Tidak mendapat istirahat dengan cukup dapat memperburuk sakit kepala saat haid yang Anda rasakan. Oleh sebab itu, usahakan untuk beristirahat dengan cukup seperti tidur malam setidaknya 7-9 jam. Buatlah kamar tidur senyaman mungkin agar Anda dapat tidur dengan nyenyak.

  • Mengurangi konsumsi garam

Faktanya, konsumsi garam terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah sehingga memicu sakit kepala. Oleh sebab itu, batasilah jumlah garam yang dikonsumsi sekitar waktu menstruasi Anda.

  • Mengonsumsi suplemen magnesium

Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu meringankan sakit kepala yang Anda rasakan. Akan tetapi, suplemen ini juga bisa memicu terjadinya diare. Oleh sebab itu, konsultasikan pada dokter sebelum Anda menggunakannya.

  • Melakukan terapi pijat

Terapi pijat dapat meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi ketegangan di leher, bahu, serta punggung. Selain itu, hal ini juga dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi sakit kepala yang Anda rasakan.

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri

Mengonsumsi obat pereda rasa nyeri, seperti ibuprofen, aspirin , atau asetaminofen, umumnya dapat meredakan sakit kepala saat haid, bahkan juga kram perut yang terjadi karena menstruasi. Anda dapat membeli obat tersebut di apotek atau mendapat resep dari dokter.

Jika sakit kepala saat haid yang Anda rasakan tak kunjung hilang atau bahkan semakin memburuk dari hari ke hari, sebaiknya segera periksakan diri Anda pada dokter. Dokter akan mencari tahu penyebabnya dan menentukan penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan Anda.

 

Cc : https://www.sehatq.com

Melahirkan dan menyusui tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Berolahraga saat masa menyusui justru dapat memperlancar produksi ASI Anda. Sebelum mulai berolahraga setelah melahirkan, Anda perlu memerhatikan beberapa hal. Oleh karena Anda sedang menyusui, ada aturan khusus yang perlu Anda lakukan agar olahraga yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk pada proses menyusui. Beberapa aturan tersebut di antaranya adalah:

1. Sebelum memulai olahraga ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter, dan mulailah olahraga dengan jenis dan intensitas yang rendah terlebih dahulu.

2. Susui bayi sebelum Anda berolahraga. Ada baiknya juga Anda menyiapkan ASI perah sebelum berolahraga, agar aktivitas olahraga tidak mengganggu proses pemberian ASI.

3. Setelah berolahraga segera bersihkan diri dan mandi sebelum menyusui bayi kembali. Kebersihan tubuh Anda menjadi sesuatu yang penting saat sedang menyusui.

4. Tunggu hingga 90 menit setelah olahraga sebelum mulai menyusui lagi. Bila dalam rentang waktu tersebut bayi Anda ingin menyusu, berikan ASI perah terlebih dahulu. Waktu tunggu 90 menit dimaksudkan untuk menghindari peningkatan kadar asam laktat dalam ASI. Hal ini karena peningkatan kadar asam laktat sifatnya akut setelah olahraga dan akan turun dengan sendirinya sesudah kurang lebih 90 menit sesudah olahraga. Sebetulnya, peningkatan kadar asam laktat hanya terjadi pada olahraga dengan intensitas tinggi, sementara untuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang jarang terjadi.

5. Segera hentikan olahraga bila Anda merasa sakit, pusing, sesak napas, atau terjadi perdarahan di vagina, maupun bekas operasi.

6. Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Minumlah segelas air sebelum berolahraga, segelas air untuk setiap 15-20 menit saat Anda berolahraga, dan satu botol air berisi 600-700 ml sesudah berolahraga.

 

Cc : https://www.1health.id

Apakah Anda termasuk tipe orang dengan pola tidur seperti burung hantu, yaitu terjaga di malam hari dan tidur di pagi hari? Bila ya, Anda sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut karena ada bahaya tidur pagi yang harus Anda waspadai.

Tidur memainkan peran penting bagi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. Orang dewasa normalnya membutuhkan 7-8 jam tidur per hari agar metabolisme tubuh kembali dapat bekerja dengan baik ketika Anda bangun tidur.

Mendapatkan tidur yang berkualitas akan membuat kesehatan mental, fisik, dan kualitas hidup Anda meningkat. Sebaliknya, durasi tidur yang kurang ditambah dengan kualitas tidur yang buruk akan membuat Anda rentan terkena berbagai penyakit.

Bahaya tidur pagi karena begadang

Idealnya, waktu mulai tidur yang direkomendasikan adalah pukul 20.00 hingga 24.00, dan bangun ketika kebutuhan tidur 7-8 jam Anda terpenuhi. Sayangnya tidak semua orang memiliki kemewahan itu. Kadang kala, Anda dituntut untuk tidur di atas tengah malam karena berbagai alasan sehingga baru bisa memejamkan mata pada pagi harinya.

Kondisi ini kurang lebih akan memengaruhi jam biologis pada diri Anda. Meski jam biologis setiap orang berbeda, umumnya manusia akan mengantuk ketika hari sudah gelap karena saat itulah mata Anda mengirim sinyal ke otak untuk memproduksi lebih banyak melatonin, hormon yang membuat Anda mengantuk.

Saat matahari meninggi, produksi melatonin akan dikurangi sehingga Anda merasa segar dan siap beraktivitas di pagi hari. Jika mata Anda tidak terpejam di malam hari, jam biologis ini akan terganggu sehingga Anda mengalami kurang tidur.

Tidur pagi sebetulnya baik, asalkan dilakukan sekali-sekali demi mengisi lubang pada durasi tidur Anda. Hanya saja, bila Anda terus-menerus begadang dan melawan jam biologis Anda sendiri, maka jangan heran bila Anda mengalami bahaya tidur pagi berikut:

  • Menjadi sering bad mood

Jika Anda tidur kurang dari enam jam dalam semalam, kemungkinan besar Anda akan rentan mengalami bad mood dan sering marah keesokan harinya. Bila kurang tidur ini berlangsung dalam waktu panjang, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami cemas yang berlebihan hingga depresi.

  • Diabetes

Studi menyebutkan bahwa bahaya tidur pagi karena kurang tidur pada malam harinya memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2. Hal ini dikarenakan adanya perubahan jam biologis yang juga mengakibatkan perubahan metabolisme di dalam tubuh, terutama menyangkut cara tubuh mengolah glukosa (gula) menjadi energi.

  • Penyakit jantung

Melawan jam biologis juga bisa mengakibatkan detak jantung lebih cepat. Kondisi ini mengakibatkan tekanan darah ke jantung lebih tinggi sekaligus meningkatkan level zat kimia tertentu di dalam tubuh yang mengakibatkan terjadinya peradangan internal.

  • Gairah seksual menurun

Sering tidur pagi karena begadang di malam hari terbukti memiliki libido yang lebih rendah dari normal. Bahaya tidur pagi yang satu ini berlaku baik untuk pria maupun wanita.

  • Menurunkan tingkat kesuburan

Jika Anda sering begadang dan hingga kini belum memiliki keturunan, bisa jadi kedua hal itu memang berhubungan. Sebuah penelitian mengungkap bahwa kurang tidur dapat mengurangi produksi hormon reproduksi pada pria dan wanita sehingga mengakibatkan tingkat kesuburan menurun.

Bahaya tidur pagi hari karena hipersomnia

Selain karena begadang, tidur di pagi hari juga bisa terjadi ketika Anda mengantuk meski tidak tidur pada larut malam. Kondisi ini kerap disebut sebagai hipersomnia alias perasaan mengantuk nyaris sepanjang hari atau durasi tidur yang berlebihan.

Bagi orang yang menderita hipersomnia, tidur di pagi hari juga dianggap sebagai kelainan yang tidak jarang harus disembuhkan dengan bantuan medis. Pasalnya, kondisi ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami cemas berlebih, tidak bertenaga, dan sulit mengingat.

Bahaya tidur pagi karena hipersomnia pun sama dengan begadang karena pola tidur ini pada dasarnya juga mengganggu jam biologis. Anda mungkin akan terkena diabetes, depresi, penyakit jantung, bahkan hingga kematian.

Tak jarang, orang yang suka tidur pagi dengan durasi tidur berlebihan (lebih dari 9-10 jam per hari) akan mengalami obesitas dan sakit punggung. Bahaya tidur pagi yang berlebihan lainnya, yakni sakit kepala karena pola tidur ini memengaruhi produksi hormon serotonin pada otak.

Bahaya tidur pagi tidak akan Anda rasakan bila pola tidur Anda teratur. Jika Anda sudah terlanjur mengalami penyimpangan pola tidur, belum terlambat untuk mengembalikan pola tersebut secara bertahap. Bila perlu, minta nasehat dokter untuk memperbaiki pola tidur Anda.

 

Cc : https://www.sehatq.com